Rapat Kordinasi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Tingkat Kabupaten Lombok Tengah

Praya, 25 Agustus 2022

Pembukaan Kadikes Loteng

Pada hari ini, bidang P3KL melalui  Progam Kesehatan Jiwa mengadakan rapat kordinasi TPKJM dengan semua Puskesmas dan lintas sektor terkait membahas masalah serta kendala yang dihadapi selama proses evakuasi ODGJ gelandang, mengamuk serta ODGJ Pasung. Adapun lintas sektor yang hadir antara lain berasal dari Kepolisian, TNI, POL PP, Dinas Sosial dan lainnya. Kedepan diharapkan kerja tim TPKJM dalam proses evakuasi ODGJ akan lebih terbantu dengan adanya rumah singgah sementara bagi ODGJ  sebelum dibawa ke RSJ, kemudahan dalam pembuatan surat pengantar di Dinas Sosial saat hari libur bagi ODGJ dari luar wilayah yang akan dibawa ke RSJ serta semua ODGJ bisa memiliki NIK, KTP dan BPJS.

Adanya dokter spesialis jiwa di Kabupaten Lombok Tengah khususnya RSU Praya juga menjadi harapan tim TPKJM agar bisa merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih dekat. Semoga dengan adanya tim TPKJM tingkat Kabupaten dapat menginisiasi terbentuknya tim TPKJM di tingkat Kecamatan sehingga penanganan kesehatan jiwa masyarakat yang komprehensif dapat tercapai. 

 

Novita
Pengelola program Jiwa

 

 

FGD BPJS dengan FKTP PUSKESMAS, solusi memecahkan masalah rekam pelayanan perserta BPJS

Praya,10 April 2019

hari ini bertempat di Ruang Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah telah diadakan FGD BPJS dengan beberapa FKTP. Hadir dalam kesempatan ini adalah Kepala Cabang BPJS Selong berserta Stafnya sedangkan dari Dinas Kesehatan yang hadir adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bidang Yankes, Kasi Sistem Informasi, kasi Kesehatan Tradsional dan Rujukan, Kapus Praya, Kapus Puyung, Kapus Mangkung, Kapus Mantang, Kapus Aik Mual dan Kapus Pengadang.

Dalam FGD ini terungkap berbagai masalah dan Kendala capaian pelayanan perserta BPJS yang masih dibawah standart sebagian besar Puskesmas  masih dalam level tidak aman. Kepala Dinas Kesehatan bpk H Omdah, SKM MM dalam arahannya menegaskan agar semua peserta BPJS yang kontak dengan Puskesmas baik yang sehat maupun sakit segara dicatat dan dilaporkan pada sistem informasi yang telah disepakati yaitu ePuskesmas , lebih jauh lagi beliau menegaskan bila dibiarkan berlarut larut maka posisi Puskesmas akan tetap berada dalam level tidak aman.

untuk lebih jelasnya bagai mekanisme sistem pembiayaan BPJS utk Puskesmas atau FKTP silahkan klik link berikut ini

untuk mengetahui 144 Diagnosa non Spesilistik yang harus dilaksanakan di FKTP bisa klik link berikut ini

 

wassalam 

Semoga bermanfaat

admin 

 

 

 

 

EMPAT TERGET KESEHATAN HARUS DICAPAI PADA TAHUN 2019, dalam evaluasi paruh waktu RPJMN 2015-2019

PRAYA, 2 APRIL 2019

Dalam evaluasi paruh waktu Rencana Pembagnuan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah ditetapkan 4 target utama kesehatan yang harus dicapai pada 2019. Keempat target tersebut, yakni meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dan meningkatkan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, mutu obat serta sumber daya kesehatan.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Subandi mengatakan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat menjadi program prioritas dengan beberapa target yang harus dicapai pada 2019.

”Tahun 2019 menjadi akhir dari pembangunan jangka menengah. Idealnya setiap target yang belum tercapai pada tahun sebelumnya, 2019 harus all out mencapai semua itu,” kata Subandi di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2018 di Tangerang, Banten, Selasa (6/3).

Subandi mencontohkan dalam target peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat telah ditentukan beberapa sasaran pencapaian, yakni Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 306/100 ribu penduduk, Saat ini baru mencapai 346/100 ribu penduduk. Meski demikian, jumlah tersebut akan terus berubah, Subandi optimis pada 2019 akan mencapai target.

Sasaran lainnya pada angka kematian bayi yang ditargetkan mencapai 24/100 ribu penduduk, prevalensi kekurangan gizi pada anak balita 17/100 ribu, dan prevalensi stunting pada anak bawah dua tahun (Baduta) 28/100 ribu penduduk.

Selain itu, pada target pengendalian penyakit menular dan tidak menular telah ditentukan pula beberapa sasaran yang mencakup prevalensi tuberculosis, HIV, eliminasi malaria, prevalensi tekanan darah tinggi, obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun, dan prevalensi merokok penduduk usia di bawah 18 tahun.

Pada target peningkatan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan ditentukan tiga sasaran, yakni jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas terakreditasi sebanyak 5.600, jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD terakreditasi nasional sebanya 481, dan persentase kabupaten kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi sebanyak 95%.

Selanjutnya pada target peningkatan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta sumber daya kesehatan harus memenuhi lima sasaran yang telah ditentukan. Lima sasaran itu adalah kepesertaan JKN minimal 95%, Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600, Persentase RSUD kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis sebanyak 60%, Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 90%, dan Persentase obat yang memenuhi syarat 94%.

Dari beberapa sasaaran pencapaian target itu, Subandi mengatakan ada target yang memerlukan percepatan pelaksanaan yakni masalah tekanan darah tinggi, obesitas, perilaku merokok, cakupan kepesertaan JKN/KIS, Puskesmas dengan lima jenis tenaga kesehatan, dan imunisasi dasar lengkap. Semua itu harus dicapai pada 2019 mendatang.

Pemerataan pembangunan menunjukan perkembanga yang positif dan itu dicapai salah satu nya atas pembangunan kesehatan. Subandi menjelaskan pemerataan pembangunan dinilai dari ketimpangan menurun, tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun, dan indeks pembangunan manusia membaik.

”Indeks pembangunan manusia Indonesia mencapai 70,18 persen, sudah tinggi prestasinya yang antara lain dikontribusikan dari pembangunan kesehatan,” jelas Subandi.

Pemerintah menjadikan sektor kesehatan sebagai program prioritas pembangunan bangsa. Pada Rencan Pembanguna Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, kesehatan menjadi program prioritas ke dua setelah program percepatan pengurangan kemiskinan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Lokakarya Mini di Puskesmas Bagu, Kecamatan pringgarata

Praya, 26 Maret 2019

Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor. Penyelenggaran program kesehatan memerlukan dukungan lintas sektor terkait. Oleh karenanya Puskesmas harus berkerja sama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan, dalam hal ini adalah melalui Lokakarya Mini.

Puskesmas Bagu merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kecamatan Pringgarata telah melakukan pertemuan Lokakarya Mini Puskesmas dengan menghadirkan Lintas Sektor terkait dari kecamatan, KUA, Pertanian, PKK, semua Kepala Desa, Ketua BPD, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan PKK. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan n lancar, diawali dengan pembukaan oleh Ka TU Puskesmas, arahan Bapak Camat Pringgarata, penyampaian Materi dan permasalahan2 yang di hadapi Oleh Puskesmas Bagu. Banyak Kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan ini terutama yang mononjol adalah Dukungan Pelaksanaan PIS-PK, Desa Sehat dan ODF.

 

Wassalam

Admin Dinkes Lombok Tengah

SOSIALISASI DAN SKRINING KE RUTAN KELAS IIB PRAYA DAN REFRESHING KADER TBC DALAM RANGKA HARI TB SEDUNIA.

(Senin,11 Maret 2019 )TBC itu penyakit menular langsung yang dapat ditularkan manusia ke manusia lainnya melalui percikan dahak pasien TBC (airborne infection). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.

Siapa saja bisa terkena TBC Healthies! Terutama pada orang-orang yg berusia produktif (15-50 tahun) dan anak-anak. Ohiya, Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ atau bagian tubuh lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit).

Tempat tinggal, tempat kerja, atau tempat belajar yang padat dengan sirkulasi udara yang buruk akan memperbesar risiko penularan Tuberkulosis loh healthies! Oleh karena itu penularan Tuberkulosis mudah  terjadi di rumah tahanan, asrama, dan pesantren.

 

Pemerintah sudah menyediakan obat Tuberkulosis untuk seluruh Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam Penanggulangan Tuberkulosis. Tentunya Dinas Kesehatan Lombok Tengah  juga sangat mendukung perbaikan masalah kesehatan, terutama TBC. Karena Masyarakat yang sehat bisa menjadikan Indonesia bangsa yang kuat.

#TOSSTBC

#DIKESLOMBOKTENGAH

By: Wasor TBC Dikes Loteng ( sufrianto,S.Kep.Ns)

hardwork at surveylans room

 

 

 

Assalamualaikum wr wbr.

(praya, 18 maret 2019) kami sedang diskusi tentang kelancaran pelaksanaan program surveylans di ruang surveylans bersama pak kasi surveylans bapak Yahya, S.Kep. Hasil diskusi dengan pak kasi, beliau mengatakan “kami saat ini sangat sibuk sekali, dibebankan dengan perkerjaan yang lumayan. setiap saat kami diskusi bersama staf”. Dibutuhkan sebuah energi ekstra agar semua kegiatan di seksi surveylans bisa berhasil, sinkronisasi data, integrasi program, kerja sama dengan seksi lain termasuk integrasi dana.

wassalam

author surveylans “edonk”

 

 

 

 

HUT PPNI Ke-45 “Keluarga dan Masyarakat Sehat Bersama Perawat”

(Praya, 17 Maret 2019)
Bertempat Di Bencingah Alun-Alun Kabupaten Lombok Telah diadakan Peringatan HUT PPNI ke 45. Acara ini dikemas dengan Sederhana tapi sangat suksess, semua ini tidak lepas dari kerjasama yang sangat baik da  Kompak diantara semua Panitia, yang di Komandoi oleh Ketua PPNI Kab.Loteng H NAZMUL ERPAN S.KEP, SKM, MPH dan Ketua Panitia HUT PPNIke-45 KURNIAWAN MAKI S.Kep, Ns.

Bapak Kadinkes Kab.Lombok Tengah H OMDAH SKM.MM dan Bapak Direktur RSUD Praya dr. MUZAKKIR LANGKIR pun sangat antusias mengikuti semua rangkaian acara dari awal sampai akhir.

Kegiatan2 yang dilaksanakan utk memperingati HUT PPNI ini adalah sbb
1. Jalan Sehat
2. Donor Darah
3. Pengobatan Gratis
4. Pemeriksaan Gula Darah gratis
5. Pembagian Hadiah2, dengan hadiah utama, Sepeda Motor.

berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Panitia sdr KURNAWAN MAKI S.Kep.Ns, Mengatakan bahwa “Tema ini diambil agar masyarakat semakin paham dan dekat dengan Perawat, karena Perawat adalah salah satu Profesi Kesehatan yang dekat dengan masyarakat dan selama ini sudah cukup berkontribusi dalam menyehatkan masyarakat dan mendukung tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat”.

Luar biasaa

Salam sukses
(Admin Datin Dikes Loteng)