EMPAT TERGET KESEHATAN HARUS DICAPAI PADA TAHUN 2019, dalam evaluasi paruh waktu RPJMN 2015-2019

PRAYA, 2 APRIL 2019

Dalam evaluasi paruh waktu Rencana Pembagnuan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah ditetapkan 4 target utama kesehatan yang harus dicapai pada 2019. Keempat target tersebut, yakni meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dan meningkatkan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, mutu obat serta sumber daya kesehatan.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Subandi mengatakan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat menjadi program prioritas dengan beberapa target yang harus dicapai pada 2019.

”Tahun 2019 menjadi akhir dari pembangunan jangka menengah. Idealnya setiap target yang belum tercapai pada tahun sebelumnya, 2019 harus all out mencapai semua itu,” kata Subandi di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2018 di Tangerang, Banten, Selasa (6/3).

Subandi mencontohkan dalam target peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat telah ditentukan beberapa sasaran pencapaian, yakni Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 306/100 ribu penduduk, Saat ini baru mencapai 346/100 ribu penduduk. Meski demikian, jumlah tersebut akan terus berubah, Subandi optimis pada 2019 akan mencapai target.

Sasaran lainnya pada angka kematian bayi yang ditargetkan mencapai 24/100 ribu penduduk, prevalensi kekurangan gizi pada anak balita 17/100 ribu, dan prevalensi stunting pada anak bawah dua tahun (Baduta) 28/100 ribu penduduk.

Selain itu, pada target pengendalian penyakit menular dan tidak menular telah ditentukan pula beberapa sasaran yang mencakup prevalensi tuberculosis, HIV, eliminasi malaria, prevalensi tekanan darah tinggi, obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun, dan prevalensi merokok penduduk usia di bawah 18 tahun.

Pada target peningkatan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan ditentukan tiga sasaran, yakni jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas terakreditasi sebanyak 5.600, jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD terakreditasi nasional sebanya 481, dan persentase kabupaten kota yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi sebanyak 95%.

Selanjutnya pada target peningkatan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta sumber daya kesehatan harus memenuhi lima sasaran yang telah ditentukan. Lima sasaran itu adalah kepesertaan JKN minimal 95%, Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600, Persentase RSUD kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis sebanyak 60%, Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 90%, dan Persentase obat yang memenuhi syarat 94%.

Dari beberapa sasaaran pencapaian target itu, Subandi mengatakan ada target yang memerlukan percepatan pelaksanaan yakni masalah tekanan darah tinggi, obesitas, perilaku merokok, cakupan kepesertaan JKN/KIS, Puskesmas dengan lima jenis tenaga kesehatan, dan imunisasi dasar lengkap. Semua itu harus dicapai pada 2019 mendatang.

Pemerataan pembangunan menunjukan perkembanga yang positif dan itu dicapai salah satu nya atas pembangunan kesehatan. Subandi menjelaskan pemerataan pembangunan dinilai dari ketimpangan menurun, tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun, dan indeks pembangunan manusia membaik.

”Indeks pembangunan manusia Indonesia mencapai 70,18 persen, sudah tinggi prestasinya yang antara lain dikontribusikan dari pembangunan kesehatan,” jelas Subandi.

Pemerintah menjadikan sektor kesehatan sebagai program prioritas pembangunan bangsa. Pada Rencan Pembanguna Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, kesehatan menjadi program prioritas ke dua setelah program percepatan pengurangan kemiskinan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Lokakarya Mini di Puskesmas Bagu, Kecamatan pringgarata

Praya, 26 Maret 2019

Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor. Penyelenggaran program kesehatan memerlukan dukungan lintas sektor terkait. Oleh karenanya Puskesmas harus berkerja sama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya penggalangan dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui pertemuan, dalam hal ini adalah melalui Lokakarya Mini.

Puskesmas Bagu merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kecamatan Pringgarata telah melakukan pertemuan Lokakarya Mini Puskesmas dengan menghadirkan Lintas Sektor terkait dari kecamatan, KUA, Pertanian, PKK, semua Kepala Desa, Ketua BPD, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat dan PKK. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan n lancar, diawali dengan pembukaan oleh Ka TU Puskesmas, arahan Bapak Camat Pringgarata, penyampaian Materi dan permasalahan2 yang di hadapi Oleh Puskesmas Bagu. Banyak Kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan ini terutama yang mononjol adalah Dukungan Pelaksanaan PIS-PK, Desa Sehat dan ODF.

 

Wassalam

Admin Dinkes Lombok Tengah

HUT PPNI Ke-45 “Keluarga dan Masyarakat Sehat Bersama Perawat”

(Praya, 17 Maret 2019)
Bertempat Di Bencingah Alun-Alun Kabupaten Lombok Telah diadakan Peringatan HUT PPNI ke 45. Acara ini dikemas dengan Sederhana tapi sangat suksess, semua ini tidak lepas dari kerjasama yang sangat baik da  Kompak diantara semua Panitia, yang di Komandoi oleh Ketua PPNI Kab.Loteng H NAZMUL ERPAN S.KEP, SKM, MPH dan Ketua Panitia HUT PPNIke-45 KURNIAWAN MAKI S.Kep, Ns.

Bapak Kadinkes Kab.Lombok Tengah H OMDAH SKM.MM dan Bapak Direktur RSUD Praya dr. MUZAKKIR LANGKIR pun sangat antusias mengikuti semua rangkaian acara dari awal sampai akhir.

Kegiatan2 yang dilaksanakan utk memperingati HUT PPNI ini adalah sbb
1. Jalan Sehat
2. Donor Darah
3. Pengobatan Gratis
4. Pemeriksaan Gula Darah gratis
5. Pembagian Hadiah2, dengan hadiah utama, Sepeda Motor.

berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Panitia sdr KURNAWAN MAKI S.Kep.Ns, Mengatakan bahwa “Tema ini diambil agar masyarakat semakin paham dan dekat dengan Perawat, karena Perawat adalah salah satu Profesi Kesehatan yang dekat dengan masyarakat dan selama ini sudah cukup berkontribusi dalam menyehatkan masyarakat dan mendukung tercapainya Derajat Kesehatan Masyarakat”.

Luar biasaa

Salam sukses
(Admin Datin Dikes Loteng)

 

Rekrutmen Enumerator RIFASKES 2019

Bila pada tahun 2018 Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI telah sukses melakukan kegiatan RISKESDAS 2018, kembali pada tahun 2019 akan melakukan kegiatan Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes 2019) berskala Nasional. 

Berdasarkan surat dari Kepala Puslitbangkes Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI, No LB.02.04/1/612/2019 tanggal 31 Januari 2019 perihal pelaksanaan Rekruitmen Enumerator Rifaskes Provinsi NTB maka dengan ini kami sampaikan persyaratan rekruitmen tenaga enumerator rifaskes tahun 2019 untuk ditempatkan di kabupaten/kota se NTB dengan kriteria terlampir.

Persyaratanya silahkan klik DISINI

 

 

Pertemuan Pengelolaan Website di Kantor Dinas Kominfo

Penyampaian Informasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Lombok Tengah dan Masyarakat NTB pada umumntya tentang perkembangan pembangunan di kabupaten Lombok Tengah dan kegiatan-kegiatan lain sangatlah diperlukan. Ada berbagai media yang bisa digunakan dalam penyampaian informasi, salah satu diantaranya adalah media Elektronik yang berbasis Online (Website).

Hari ini senin tanggal 4 Maret 2019 bertempat di Kantor Dinas Kominfo telah diadakan pertemuan dan pelatihan pengelolaan website bagi OPD sekabupaten Lombok tengah. Diharapkan dengan telah adanya website di semua OPD di Kabupaten Lombok Tengah dapat memberikan Nuansa yang Positif bagi perkembagan dan kemajuan Pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah