Berawal dari mau apa, mau kemana, dua kalimat ini harus terjawab dengan bagaimana melakukannya, kemudian siapa yang akan melakukan, berapa orang yang harus melakukan, bahan-bahan apa yang harus disiapkan, berapa modal yang dibutuhkan kapan dilakukan, membutuhkan waktu berapa lama. Selanjutnya siapa yang harus memberikan komando dan arahan. Jika semua sudah siap maka insyaAllah tujuan akan tercapai.
Kalimat diatas adalah kalimat pengelolaan atau manajemen. Tanpa pengelolaan yang baik atau tanpa manajemen yang baik, maka hasilnya kemungknan besar tidak baik juga. Untuk itu jika ingin menghasilkan sesuatu yang baik harus dikelola dengan baik juga.
Manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan agar tujuan tersebut tercapai secara efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan itu ada 4 yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan.
Perencanaan itu adalah merencanakan sesuatu, pada perencanaan ini ditetapkan Tujuannya untuk apa, kapan dilakukan, orang yang melakukan berapa banyak, bahannya apa saja, biayanya berapa. Pengorganisasian adalah pembagian tugas, siapa melakukan apa, kapan dilakukan dan pemimpinnya siapa, jika sudah siap barulah Pelaksanaan dilakukan. Pelaksanaan adalah melakukan sesuatu sesuai dengan yang telah ditetapkan, dalam proses pelaksanaan harus selalu diawasi, jika salah arah segera di ingatkan, yang mengingatkan adalah komandannya, jika terlalu cepat ingatkan untuk pelan-pelan, jika terlalu lambat ingatkan cepatkan sedikit waktu semakin mepet. Mengingatkan inilah yang disebut dengan Pengontrolan atau penilaian.
Walaupun ke 4 rangkaian itu sudah dilaksanakan sesuai rencana, hal yang paling menentukan keberhasilan adalah kerjasama tim atau kekompakan sehati dan sejiwa. Misalnya pelaksananya ada 8 orang, maka ke 8 orang ini harus satu jiwa. Satu saja yang melenceng maka hasilnya kemungkinan besar tidak sesuai harapan. Untuk itu Kekompakan tim harus selalu dibina dan dijaga, Jika ada yang merasa tidak mampu sebaiknya keluar saja dari tim ketimbang merusak segalanya.
KABUPATEN PERAIH ODF DAN 3 PILAR STBM NASIONAL, SANITARIAN TERBAIK NASIONAL dan INOVASI TERBAIK MADYA NASIONAL
Praya, 23 November 2022
Bapak Wabup Kab. Lombok Tengah Menerima Penghargaan
“Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” merupakan tema yang di usung pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke 58 Tahun 2022. Bersamaan dengan ini bertempat di Hotel Discovery Ancol Jakarta, Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah yang berprestasi dibidang Kesehatan Lingkungan STBM AWARD. Kabupaten Lombok Tengah merasa bangga karena pada acara penerimaan STBM AWARD ini mendapatkan 2 penghargaan yaitu Kabupaten ODF dengan capain 3 pilar STBM dan Sanitarian Terbaik Nasional atas nama Hj. Bq. Kusliana, ST Sanitarian Puskesmas Mujur Kecamatan Praya Timur. Dengan diterimanya 2 jenis penghargaan ini, merupakan Kado terindah di penghujung tahun 2022 bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah khususnya dan Kabupaten Lombok Tengah pada umumnya.
Hal yang sama juga diterima oleh Provinsi kita tercinta Provinsi NTB mendapatkan penghargaan Provinsi ODF dengan 3 pilar, luar biasa, semoga kedepannya Kabupaten Lombok Tengah dan Provinsi NTB semakin mendunia. Penghargaan untuk Kabupaten Lombok Tengah diterima langsung oleh Bapak Wakil Bupati Kab. Lombok Tengah Bapak Dr. H. Nursiah,S.Sos.,M.Si didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah Bapak Dr. H. Suardi,SKM.,MPH. Sedangkan untuk Provinsi NTB diterima langsung oleh Ibu Wagub Prov NTB ibu Dr.Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah,M.Pd didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Bapak dr. H. Lalu Hamzi Fikri,MM.,MARS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Dr. H. Suardi, SKM., MPH menyatakan bahwa hasil yang kita peroleh hari ini merupakan hasil kerja keras kita bersama, beliau mengucapkan terima kasih kepada Kepala Bidang P3KL, Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Semua Kepala Puskesmas, para sanitarian Puskesmas dan semua Tenaga Kesehatan. Tidak menutup kemungkinan dengan modal sinergisitas dan kekompakan semua Unsur kesehatan, dukungan Teknis dari Dinkes Prov NTB, dukungan dari sektor-sektor terkait dan terlebih dukungan penuh dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah maka pada tahun 2023 Kabupaten Lombok Tengah akan sukses meraih Kabupaten STBM 5 Pilar.
Dibawah ini adalah sosok Sanitarian terbaik Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah tahun 2022 yang mendapatkan penghargaan Sanitarian terbaik tingkat Nasional Hj. Bq. Kusliana, ST.
Terdapat satu orang lagi talenta muda, gadis cantik dan energik, dia adalah Zahra Laily SKM, Putri Asli Lombok Tengah saat ini sebagai CPNS Promotor Kesehatan di Puskesmas Bonjeruk, telah berhasil mengharumkan Lombok Tengah dan NTB. Dia satu-satunya yang lolos di Tingkat Nasional pada ajang Lomba Inovasi Puskesmas Semiloka Nasional ke-2 APKESMI (Akselerasi Puskesmas Indonesia) yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 24-27 Oktober 2022.
Judul Inovasi yang diciptakan adalah APDOMEN (Aplikasi Diet Penderita Diabetes Melitus Hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner) berlomba dengan ratusan Inovasi-inovasi dari seluruh Indonesia. Aplikasi APDOMEN yang dibawakan oleh Zahra Laily SKM mendapatkan Juara dengan Katagori MADYA..Luar biasa, tetaplah berkarya dan bermanfaat Zahra.
Pembukaan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Dr H Suardi, SKM.,MPH
Pada hari Sabtu, 10 September 2022 berlokasi di Hotel Grand Royal Batujai – Praya, telah dilaksanakan kegiatan Evaluasi ELektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM). Giat ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Bapak Dr. H. Suardi SKM.,MPH didampingi oleh Kepala Bidang Kesmas pak dr Nasrullah dan subkoordinator gizi Irwan, SGz. Pada kesempatan ini Bpk Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah banyak memberikan arahan-arahan tentang pentingnya Pencatatan dan Pelaporan, terutama EPPGBM.
Paparan dari Kepala Bidang Kesmas, dr Nasrullah
Sebagaimana kita ketahui bahwa Status gizi dapat memberikan gambaran derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah yang diukur melalui berbagai indikator antara lain status gizi balita, GAKI, KEK, dan anemia zat besi. Penilaian status gizi masyarakat biasanya menggunakan indikator status gizi balita. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Jika keseimbangan ini terganggu, maka cenderung terjadi gangguan pada pertumbuhan tubuh. Gangguan ini dapat tercermin dari perubahan pada berat badan (BB) atau tinggi badan (TB).
Peserta sedang mendengarkan paparan
Pengukuran status gizi didasarkan atas standar World Health Organization (WHO, 2005) dan telah ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Didalam peraturan tersebut menyebutkan bahwa status gizi balita dapat diukur berdasarkan tiga indeks, yaitu Berat Badan menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Panjang atau Tinggi Badan (BB/PB atau TB).
Untuk itu semua keadaan Balita yang terkait Berat Badan (BB), Tinggi Badan atau Panjang Badan (TB/PB) dan Umur (U) harus direkam dan dicatat dengan baik. Salah satu Instrumen atau aplikasi yang saat ini dikembangkan dan dijalankan adalah aplikasi EPPGBM, aplikasi ini akan mencatat dan merekam semua keadaan Balita secara tepat, akurat, relevan dan uptodate, sehingga gambaran status gizi balita juga dapat digambarkan secara cepat, tepat dan akurat.
Terkait dengan pentingnya EPPGBM di Kabupaten Lombok Tengah Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah melalui sukoordinator Gizi, mengadakan meeting evalusi dengan semua Petugas Gizi di Kabupaten Lombok Tengah, harapannya semua data balita di kabupaten Lombok Tengah 100 persen dapat dicatan dan direkam dengan baik di aplikasi EPPGBM.
Salam hormat buat semua Petugas Gizi Lombok Tengah, tidak berlebihan penulis sampaikan You All The Best Tiem, keep your spirit for 5202
Puskesmas sebagai penyelenggara kesehatan tingkat pertama atau sebagai geat keeper pelayanan kesehatan harus tetap berupaya menyelenggarakaan pelayanan kesehatan yang bermutu, berupaya memenuhi harapan masyarakat sehingga masyarakat puas dan puskesmas semakin di cintai masyarakat.
Yang menjadi fundamental issue saat ini adalah peningkatan mutu dan keselamatan pasien, untuk itu segala Kondisi yang berisiko harus di identifikasi, semua Insiden harus di rekam dan dicatat dengan baik. Insiden yang terjadi pada pasien dan insiden yang terjadi pada bukan pasien (Petugas Kesehatan dan Pengunjung).
Upaya-upaya ini merupakan upaya puskesmas untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan, karena dari semua kejadian yang direkam menjadi pembelajaran bagi puskesmas, sehingga upaya proaktif dalam perbaikan tetap dilaksanakan disinilah istilah CQI di impelementasikan. Continous Quality improvment Terus berubah dan berbenah untuk peningkatan kualitas layanan di pusksmas
Pendekatan Sistem dan PDCA adalah kunci untuk menjalankan CQI (Continuous Quality Improvement). INPUT adalah bahan yang harus disiapkan yang terdiri dari (man, money, material, methode dan market). PROSES di orginisir dengan PDCA, sedangkan OUT PUT adalah hasil atau produk yang kita hasilkan (cakupan, kepuasan masyarkat dan Kinerja Puskesmas).
Untuk Mengetahui keberhasilan puskesmas, maka keberhasilan tersebut harus di ukur, diukur secara mandiri (internal) dan di ukur oleh pihak lain (eksternal). Kinerja puskesmas atau prestasi puskesmas yang diukur secara mandiri, sebagai bahan mawas diri atau self assasement adalah dengan menggunakan format PKP, didalam PKP akan terindeks kinerja Puskesmas menjadi 3 gread yaitu Kinerja Baik, Kurang Baik dan Tidak Baik.
Kinerja Puskesmas yang diukur secara ekstrernal ada 2 (dua) yaitu satu,melalui Survei Kepuasan Masyarakat utk mendeteksi apakah Masyarakat Puas dengan Pelayanan Puskesmas dan mengukur kualitas pelayanan Puskesmas yang dinilai oleh masyarakat sebagai penerima layanan. dua, melalui penilaian yang dilakukan oleh lembaga independent yaitu lembaga Akreditasi.
Akreditasi inilah yang kerap menjadi momok dan menakutkan dari beberapa Puskesmas, masih dijadikan beban berat yang dijalankan oleh Puskesmas hal ini disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman personel Puskesmas tentang pentingnya akreditasi masih dirasakan kurang, kemauan yang kuat untuk menjadikan habit peningkatan mutu masih kurang, sehingga semua jenis layanan yang diselenggarakan oleh puskesmas belum dijalankan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan. Alhasil Pelayanan Puskesmas mulai dari layanan Administrasi, Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Perseorangan Masih tergambar belum berkualitas.
Akreditasi Puskesmas adalah penilain terhadap institusi Puskesmas, Puskesmas merupakan Sistem dan subsistem-subsistemnya adalah program puskesmas (UKM) dan pelayanan perseorangan (UKP). UKP terdiri dari Poli Umum, Poli Gigi, UGD, Rawat Inap, Persalinan dan KIA sedang UKM terdiri dari program esential dan pengembangan. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh dinas kesehatan adalah mengakreditasikan masing-masing program dan masing-masing unit pelayanan. Jika Masing-masing program dan masing-masing unit pelayanan terakreditasi artinya setiap unit atau pengelola Program menyiapkan Regulasi, RPK, Pedoman/panduan, SOP dan KAK maka AKREDITASI INSTITUSI akan menjadi lancar.
Untuk menentukan atau membuktikan apakah semua unit dan pengelola program sudah terakreditasi pembuktiannya terletak pada AUDIT INTERNAL. Jika audit ini dijalankan dengan baik maka semua pergerakan layanan di puskesmas akan menjadi bermutu alhasil akan mendukung AKREDITASI PUSKESMAS sbg INSTITUSI.
Audit Internal adalah gladi Survei atau bisa dikatakan Prasurvei yang dilaksanakan secara Mandiri oleh Puskesmas melalui Tim Audit Internal Puskesmas. Untuk itu Tim Audit Internal diupayakan beranggotan Admen, UKP, UKM dan Mutu. Tim Audit Internal inilah yang akan melakukan penilaian layaknya Surveior dan memberikan Rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan dan dilaporkan hasil temuannya ke Pimpinan Puskesmas.
Ayo Akreditasi Masing-masing Program Akreditasi masing-masing Unit Pelayanan Akreditasi semua layanan Administrasi Jalankan Mekanisme AUDIT INTERNAL Teruslah berbenah agar CQI bukan hanya selogan, Jalankan PDCA agar CQI bisa terwujud.
Dari kiri ke Kanan, Staf Umpeg L Zulhan,S.Kep.,M.Humkes, Kadikes Loteng Dr H Suardi,SKM.,MPH, Kabid Kesmas dr Nasrullah dan Kasubag Umpeg L Hasbi
Atas dasar Surat Undangan dari bapak Bupati, yang isinya Undangan Pawai Ta’aruf MTQ ke 29 di Kab. Lombok Timur. Keluarga besar Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan Bpk Dr. H Suardi,SKM.,MPH sekitar jam 12.00 WITA bergerak ke Lombok Timur untuk mengikuti giat tersebut.
Foto disamping membuktikan bahwa Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah adalah Dinas yang Solid dan Kompak. Didampingi oleh beberapa Tokoh Sentral di Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah yaitu Kepala Bidang Kesmas bpk dr.Nasrullah, Kepala UMPEG bpk L. Hasbi dan staf UMPEG, bpk L.Zulhan S.Kep.,M.Humkes. Bapak Kepala Dinas Kesehatan bersama rombongan melangkah riang, mantap dan tegap.
Terbukti benar tauladan sejati bukan pada kata-kata tapi tauladan sejati adalah Aksi nyata. Karakter bukan diajarkan lewat teori dan wejangan tapi Karakter diajarkan lewat tauladan dengan contoh yang nyata. Penulis tidak berlebihan jika menulis tagline melalui tagar #dinaskesehatankab.lotengselaludihati
mbak Erti dkk
Bukan hanya didampingi oleh beberapa tokoh sentral Dikes Lombok Tengah, dibelakang banyak staf Dinas Kesehatan yang mengiringi. Tim bidik Camera Amatir melalui Camera Android membidik Senyum manis dan ceria beberapa staf yang ikut hadir dan mengiringi bapak Kepala Dinkes dalam giat pawai Ta’,aruf. Mereka nampak riang dan semangat, foto ini bercerita bahwa kami adalah Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah yang selalu ada dan akan tetap ada untuk Dinas Kesehatan tercinta, tetap kompak dan damai.
Author
Subkoordinator Sistem Informasi dan Litbangkes Ns.Moh Ali,S.Kep.,M.Kes
Sekitar Jam 09.00 Tiem Motor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah yang di pimpin langsung oleh bapak Kepala Dinas Kesehatan Dr. H Suardi, SKM, MPH dan dikawal oleh tim PSC DINAS KESEHATAN bergerak menuju kabupaten Sumbawa dengan tujuan ikut menyemarakkan SAMOTA MXGP. Sisi lain dari tour ini adalah selaian menjalin silaturahmi dengan pihak Pemda Sumbawa, tim juga bisa menikmati sensasi naik motor bersama dan refreshing. Sayangnya penulis belum bisa ikut dalam giat ini. Kegiatan ini sebenarnya dadakan artinya tidak ada persiapan-persiapan sebelumnya, tapi alhamdulillah semua persiapan sampai dengan pulang kembali ke Lombok Tengah aman terkendali.
Kasubag Umpeg dan Kabid Kesmas Dinkes Loteng
Beliau yang paling kiri adalah salah satu Tokoh paling senior yang ikut dalam rombongan ini, semangat beliau luar biasa. beliau adalah Kepala Sub Kepagawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, didampingi oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Senyum Kebahagiaan sang panutan
Beliau yang pake Kaca Mata, Jaket Hitam yang rada-rada gemuk senyumnya mengembang penuh kegembiraan, adalah orang kedua yang paling senior yang ikut dalam rombongan ini, beliau adalah seorang tokoh panutan penulis, sederhana dan apa adanya, beliau adalah Subkoordinator Sumber Daya Manusia Kesehatan pada Bidang SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, didampingi seorang perawat gigi bertugas di Puskesmas Teruwai
Pak Kadikes duduk bersama bersama stafnya
Penulis mendapatkan informasi dari salah satu personel yang ikut dalam rombongan, beliau bercerita perjalanan memang melelahkan tapi rasa itu hilang dengan kebersamaan, duduk bersama, makan bersama, cerita dan tertawa, tidak mengenal pejabat dan staf biasa, hari itu semua sama dengan kata lain kita adalah sama. Pokoknya luar biasaa. Semoga kedepannya giat tour bersama ini menjadi sebuah agenda yang harus tetap dilaksanakan agar kebersamaan diantara semua keluarga besar Dinas Kesehatan tetap terjaga, kekompakan tetap terjalin dan rasa persaudaraan tetap ada, tanpa mengenal kasta, begitu harapan beliau.
Kadikes bersama Staf yang ganteng dan penuh senyum kegembiraan
Kebersamaan adalah sebuah ikatan yang terjadi dengan alasan kekeluargaan antar sesama untuk kepentingan bersama demi dapat terwujudnya tujuan yang sama, agar tercipta kedamaian, harmoni, kekompakan, ketenangan. Gambar disamping cukuplah menjadi bukti bahwa Keluarga Besar Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah adalah Keluarga yang Kompak dan kokoh, terlebih dengan hadirnya Bapak Dr. H Suardi, SKM.,MPH adalah Sosok Kepala Dinas yang selalu senyum, tenang dan low profil. Beliau pernah mengatakan
“kita ini keluarga besar, jadi mari kita jaga kondisi ini dengan kekompakkan dan keluargaan”
Author
Subkoordinator Sistem Informasi Kesehatan dan Litbangkes
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar di lini terdepan atau sebagai gate keeper, karenanya berbagai permasalahan kerap kali dihadapi oleh puskesmas. Sebagai gate keeper Puskesmas tidak mengenal kata libur, pelayan kesehatan tetap diberikan 24 jam, contohnya dimasa libur puasa tahun 2022 ini.
Untuk memastikan bahwa kegiatan tetap berjalan dengan normal di puskesmas, Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Bapak Dr.H.Suardi,SKM.,MPH didampingi oleh para Kepala Bidang melaksanakan monitoring pelayanan kesehatan pasca libur bersama di 4 Puskesmas yaitu Puskesmas Kuta, Puskesmas Teruwai, Puskesmas Batuyala dan Puskesmas Batu Jangkih. acara ini sekaligus ajang silaturrahmi antara Kepala Dinas dengan para Nakes di 4 Puskesmas tersebut. Bapak Kepala Dinas Kesehatan memberikan arahan dan masukan agar tetap memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, sesuai harapan masyarakat dan memberikan kepuasan kepada masyarakat, jangan abaikan Salam, Sapa dan Senyum.
Pada kesempatan ini Bapak Kepala Dinas dan para Kepala Bidang juga berbincang dengan masyarakat yang datang berkunjung ke Puskesmas, masyarakat merasa puas dan tidak banyak keluhan atas pelayanan yang diterima di Puskesmas. Bapak Kepala Dinas merasa senang karena pelayanan kesehatan di 4 puskesmas tersebut berjalan lancar baik masa libur maupun setelah libur.
author : subkoordinator sistem informasi dan Litbangkes
Pada tahun 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah mendapatkan 47 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang terdiri dari Dokter Gigi 1 orang, Perawat Gigi 2 orang, Kesehatan Masyarakat 15 orang dan Akuntasnsi sebanyak 29 orang. Semua Tenaga ini akan ditempatkan di beberapa UPTD Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah.
Terkait dengan 47 orang CPNS ini, atas saran dan masukan dari Bapak Kepala Dinas Kesehatan Bapak Dr.H. Suardi, SKM.,MPH harus di orientasi terlebih dahulu di 4 Bidang termasuk di Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Tujuan dilakukannya orientasi adalah Pengenalan kepada pegawai baru mengenai seluk beluk dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang harus dikerjakannya serta gambaran secara garis besar mengenai tugas dari Puskesmas tempat mereka berkerja.
Bagaimana Proses Orientasi dilakukan ?
Orientasi ini dilakukan secara berkelompok dan berjenjang, setiap kelompok akan melaksanakan orientasi selama 5 hari disetiap bidang, kemudian pindah ke bidang lain dan disetiap bidang di koordinir oleh seorang koordinator orientasi.
Materi apa yang diberikan di setiap Bidang ?
Materi yang diberikan kepada peserta orientasi adalah sesuai dengan Tugas dan Fungsi dari Bidang-bidang yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah dalam bentuk materi slide, Tanya jawab dan turun praktek ke Lapangan.
Apa Manfaatnya ?
Manfaatnya adalah agar pegawai baru lebih kompeten, mengenal cara kerja di puskesmas, agar lebih percaya diri, dapat berkerja secara maksimal.
semoga kedepannya ke 47 orang pegawai baru ini dapat memberikan warna serta dapat bersinergi dengan senior-seniornya di Puskesmas dan dapat meningkatkan Kinerja Puskesmas, sehingga apa yang menjadi harapan Dinas Kesehatan kabupaten Lombok Tengah untuk tetap memberikan Pelayanan yang berkualitas dan memenuhi harapan masyarakat dapat terwujud.
Pada hari ini Senin tanggal 9 Mei 2022 bertepatan dengan tanggal 08 Syawal 1443 H adalah hari pertama kami Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah masuk kantor . Tepat jam 07.30 WITA bertempat di halaman Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok diadakan Apel pagi yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan Bapak Dr. H. SUARDI, SKM.,MPH.
Tidak banyak yang beliau sampaikan dalam pidato, beliau berpesan “Jangan lupa 3 S (Salam Sapa Senyum) dalam setiap memberikan pelayanan dan Mari Kita Bersatu dan Kompak karena dengannya kita akan solid, kuat dan kokoh. Setelah itu dirangkaikan dengan acara salam-salaman saling memaafkan dengan semua staf Dinkes Lombok Tengah.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat. Untuk itu Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan.
Pada Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, salah satu dari enam urusan concurrent (bersama) yang bersifat wajib dan terkait dengan pelayanan dasar adalah urusan kesehatan dan pelaksanaannya diatur dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan. Dalam undang-undang yang tersebut diatas juga mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah untuk benar-benar memprioritaskan belanja daerah untuk mendanai urusan pemerintahan wajib yang terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan SPM (pasal 298). Pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) ke daerah akan berdasar pada kebutuhan daerah untuk pencapaian target-target SPM.
Berbeda dengan SPM sebelumnya pencapaian target-target SPM lebih merupakan kinerja program kesehatan, maka pada SPM yang sekarang pencapaian target-target tersebut lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah Daerah, menjadi penilaian kinerja daerah dalam memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara. Selanjutnya sebagai bahan Pemerintah Pusat dalam perumusan kebijakan nasional, pemberian insentif, disinsentif dan sanksi administrasi Kepala Daerah.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah sebagai salah satu SKPD yang menangani program kesehatan berkewajiban untuk menjalankan SPM Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Sejauh ini pelaksanaan SPM sudah dilaksanakan namun Cakupannya belum memenuhi harapan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pemantau selama ini, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan capaian SPM Kesehatan belum memenuhi tergat.
Terkait dengan ini, Bidang SDK yang bertugas mengumpulkan Data SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah dan melaporkannya secara Online ke Pusat dan Daerah, melakukan Pertemuan Pengelola Progam SPM di aula PPID, Pengelola program yang hadir adalah program TBC, HIV, PTM, ODGJ, KIA, LANSIA, Kesehatan Usia Produktif, dan Gizi. berharap dengan pertemuan ini didapatkan pemahaman yang sama tentang definisi operasional Indikator SPM, target-terget program yang seragam dan mekanisme pengukuran tingkat keberhasil capain SPM Kesehatan.
Terdapat 12 Indikator SPM Kesehatan yang harus dijalankan oleh Dinas Kesehatan dan jaringannya yaitu Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kab. Lombok Tengah.
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan Kesehatan ibu Melahirkan
Pelayanan Kesehatan bagi bayi baru lahir
Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar ( 7 – 15 tahun)
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif ( 15 – 59 tahun )
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut ( usia 60 tahun keatas)
Pelayanan Kesehatan penderita Hypertensi
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
Pelayan Kesehatan ODGJ Berat
Pelayanan Kesehatan orang terduga TBC
Pelayanan Kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV.
Semua Indikator SPM diatas capaiannya harus 100 persen, berat memang, tapi bila dijalankan dengan sistem yang baik, kerjasama yang baik dan saling bersinergi, insyaAllah terget bisa kita penuhi.